Friday, September 23, 2016

lunpia 6 Rasa Baru yang diciptakan oleh Cik Mey Mey

Meliani Sugiarto atau yang lebih akrab disapa Cik Mey Mey merupakan generasi kelima pencipta kuliner berbahan dasar rebung itu. Enam rasa yang dibuat adalah plain, LD Crab (lunpia delight rasa kepiting), LD Kajamu (Kambing Jantan Muda), original, LD Fish Kakap dan LD Raja Nusantara (Rasa Jamur Nusantara).



"Yang paling sulit adalah untuk menembus standar MUI untuk mendapatkan sertifikasi halal, ungkap Cik Mey Mey usai menerima penghargaan dari Lemprid yang diberikan langsung oleh Paulus Pangka di Toko lunpia Delight Jalan Gadjahmada, Kota Semarang, Jawa Tengah. Namun pada akhirnya Cik Mey Mey Berhasil mendapatkan sertifikasi halal dari MUI Semarang. Upaya keras Cik Mey Mey untuk mempertahankan dan mengembangkan lunpia tersebut dengan mengembangkan lunpia menjadi enam varian itu ternyata mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Lemprid).

"Selama ini lunpia cuman satu rasa. Tapi di tangan Cik Mey Mey bisa membuat terobosan lunpia Delight supaya bisa mendunia. Oleh karena itu Lemprid memberikan penghargaan kepada Cik Mey Mey sebagai pencipta varian menu lunpia Semarang terbanyak. Saya tahunya enam jenis atau varian ini malah bukan di Kota Semarang. Saya malah tahunya di Kutai Barat, Kalimantan," ungkap Paulus Pangka usai memberikan penghargaan ke Cik Mey Mey.



Lemprid menurut Paulus Pangka juga memberikan penghargaan ke Tan Yok Tjai, ayah Cik Mey Mey menjadi pakar kuliner lunpia di Kota Semarang. Berkat ramuan, olahan yang dilakukan oleh tangan terampil Tan Yok Tjai, Cik Mey Mey bisa menciptakan hidangan enam varian dengan sempurna.

"Salah satu Dinas Pariwisata di Indonesia ngomong ke saya, orang luar Semarang tahu ada enam varian. Tapi orang Semarang sendiri malah banyak yang tidak tahu. Tidak percaya, maka saya buktikan dihadapan kita ada enam varian. Kami juga beri Tan Yok Tjai beri penghargaan sebagai pakar kuliner lunpia smg. Resto lunpia miliki varian menu terbanyak," ungkapnya.

Budayawan Kota Semarang, Prie GS mengungkapkan makanan khas Kota Semarang lunpia merupakan produk akulturasi atau perpaduan budaya di Kota Semarang antara budaya Cina dan Islam. Sebelum muncul lunpia, banyak hasil makanan yang menjadi produk akulturasi kebudayaan yang ada di Indonesia.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi, menyambut baik terobosan dan inovasi yang dilakukan oleh Cik Mey Mey di bidang kuliner. Pasalnya, tidak semua orang bisa mendapatkan penghargaan dari Lemprid apalagi menyangkut makanan khas Kota Semarang lunpia.

"Tidak semua orang bisa mengapresiasi hasil karya org lain seperti Lemprid. Termasuk yang dilakukan oleh Cik Mey Mey ini. Baru buka disini tapi inovasinya terus ada. Kegiatan CSR yang dia lakukan juga melibatkan banyak wong cilik, dengan tukang becak dan warga sekitar," ungkapnya.

Hendi menilai bisnis kuliner yang dilakukan oleh Cik Mey Mey tidak hanya sekedar murni binis semata. Namun membangun bisnis yang memikirkan budaya warisan Kota Semarang serta dibarengi dengan kepedulian warganya. Sehingga langkah Cik Mey Mey selain perlu didukung juga bisa menjadi contoh para pebisnis-pebisnis lain di Kota Semarang ini.

"Ini tidak hanya bicara bisnis saja tapi bisnis yang bisa membangun warisan budaya kuliner kota Semarang. Kalau bicara lunpia, orang Semarang tahu, lunpia, Wingko Babat dan Bandeng Presto. Kalau kita lihat pergerakan lunpia Delight pergerakan sangat masiv dan berkembang pesat.

No comments:

Post a Comment